Main Article Content
Abstract
Purpose – This study aims to uncover the causes of stunting in toddlers in Salamnunggal Village, Leles District, Garut Regency, West Java Province, from an economic and sanitation perspective.
Methods – This study involved 100 respondents from 289 families with toddlers, including 16 families with stunting and 84 families without. The estimation method used a non-linear logit model, incorporating the Newton-Raphson method. The research model included income, education level, occupation, and water source as factors for daily water consumption.
Findings – This study found that economic factors, namely income, education level, and the type of water source for daily consumption, negatively influence the probability of stunting in a family with a toddler. Employment type does not affect the likelihood of stunting in a family with a toddler.
Implication – Reducing stunting rates can be achieved by increasing income, improving education, and utilizing water sources for cleaner water consumption, all of which can be supported by local government programs that foster the development of these variables.
Originality – The use of the logit method for field research with primary data at the village level.
Abstrak
Tujuan – Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab terjadinya stunting pada anak balita di Desa Salamnunggal Kecamatan Leles Kabupaten Garut Propinsi Jawa Barat dari sisi ekonomi dan sanitasi
Metode – Penelitian ini menggunakan 100 responden dari 289 keluarga yang memiliki anak balita dengan 16 keluarga yang mengalami stunting dan 84 keluarga yang tidak mengalami stunting. Metode estimasi menggunakan model Logit dengan metode non linier pada penerapan metode Newton-Raphson. Model penelitian memasukkan unsur pendapatan, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan jenis sumber air sebagai konsumsi air untuk keperluan sehari-hari.
Temuan – Penelitian ini menemukan bahwa faktor ekonomi yaitu pendapatan, tingkat pendidikan, dan jenis sumber air untuk konsumsi air sehari-hari mempengaruhi secara negatif probabilitas sebuah keluarga yang memiliki anak balita terkena stunting. Jenis pekerjaan tidak mempengaruhi kemungkinan sebuah keluarga dengan anak balita yang terkena stunting.
Implikasi – Usaha menurunkan angka stunting dapat melalui peningkatan pendapatan, peningkatan pendidikan, dan penggunaan sumber air untuk konsumsi air yang lebih bersih melalui program-program pemerintah daerah yang mendukung pengembangan variabel-variabel di atas.
Orisinalitas – Penggunaan metode logit untuk penelitian lapangan dengan data primer di tingkat desa.
Keywords
Article Details
Copyright (c) 2025 Eko Atmadji, Bagas Prasetyo Nugraha

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
- Aida, A. N., (2019), “Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Kejadian Stunting di Indonesia”. Jurnal Budget: Isu Dan Masalah Keuangan Negara, 4(2), 125-140.
- Fogel, R. W. (2004). Health, nutrition, and economic growth. Economic development and cultural change, 52(3), 643-658.
- Gujarati, D. N. (2009). Basic Econometrics (5th ed.). McGraw-Hill.
- Harvey, C. M., Newell, M. L., and Padmadas, S. (2022). “Maternal Socioeconomic Status and Infant Feeding Practices Underlying Pathways to Child Stunting in Cambodia: Structural Path Analysis Using Cross-Sectional Population Data”, BMJ open, 12(11).
- Kusumawati, D. D., Budiarti, T., & Susilawati, S., (2021), “Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Kejadian Balita Stunting”, Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga, 6(1), 27-31.
- Lucas Jr, R. E., (1988), “On the Mechanics of Economic Development”, Journal of Monetary Economics, 22(1), 3-42.
- Praditha, E., & Hasyimi, D. M. (2024).”Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Kejadian Stunting di Indonesia Dalam Perspektif Ekonomi Islam Periode 2012-2023”. Kalianda Halok Gagas, 7(2), 156-174.
- Ramdhah, N. W., Fitriani, A., & Amanah, S. P. (2023). Pengaruh Pertumbuhan Tingkat Sosial Ekonomi Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak di Indonesia Tahun 2022. Jurnal Kajian Gender dan Anak, 7(2).
- Sari, D., Ningsih, A. D., & Azzahra, A., (2023), Pencegahan Stunting Pada Anak Usia Dini Serta Dampaknya pada Faktor Pendidikan dan Ekonomi”, Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara, 4(3), 2679-2678.
- Sarimin, S., Ponidjan, T. S., & Syahrir, S. (2024). Pemberdayaan Masyarakat Tentang Air Susu Ibu Dan ASI Perah Melalui Edukasi Dalam Upaya Pencegahan Stunting. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara, 5(4), 6323-6329.
- Slodia, M. R., Ningrum, P. T., & Sulistiyani, S., (2022), “Analisis Hubungan Antara Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Stunting di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah”. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 21(1), 59-64.
- Sutarto, S. T. T., Mayasari, D., & Indriyani, R., (2018), “Stunting, Faktor Resiko dan Pencegahannya”, Agromedicine Unila, 5(1), 540-545.
- Wardani, D. W., Suharmanto, S., & Wulandari, M. (2020). Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dan Ketahanan Pangan terhadap Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Kesehatan, 11(2), 287-293.
- Yuda, Aria Putra (2022) "Tinjauan Literatur : Perkembangan Program Penanggulangan Stunting di Indonesia," Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia: Vol. 6: Iss. 2, Article 1.
References
Aida, A. N., (2019), “Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Kejadian Stunting di Indonesia”. Jurnal Budget: Isu Dan Masalah Keuangan Negara, 4(2), 125-140.
Fogel, R. W. (2004). Health, nutrition, and economic growth. Economic development and cultural change, 52(3), 643-658.
Gujarati, D. N. (2009). Basic Econometrics (5th ed.). McGraw-Hill.
Harvey, C. M., Newell, M. L., and Padmadas, S. (2022). “Maternal Socioeconomic Status and Infant Feeding Practices Underlying Pathways to Child Stunting in Cambodia: Structural Path Analysis Using Cross-Sectional Population Data”, BMJ open, 12(11).
Kusumawati, D. D., Budiarti, T., & Susilawati, S., (2021), “Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Kejadian Balita Stunting”, Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga, 6(1), 27-31.
Lucas Jr, R. E., (1988), “On the Mechanics of Economic Development”, Journal of Monetary Economics, 22(1), 3-42.
Praditha, E., & Hasyimi, D. M. (2024).”Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Kejadian Stunting di Indonesia Dalam Perspektif Ekonomi Islam Periode 2012-2023”. Kalianda Halok Gagas, 7(2), 156-174.
Ramdhah, N. W., Fitriani, A., & Amanah, S. P. (2023). Pengaruh Pertumbuhan Tingkat Sosial Ekonomi Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak di Indonesia Tahun 2022. Jurnal Kajian Gender dan Anak, 7(2).
Sari, D., Ningsih, A. D., & Azzahra, A., (2023), Pencegahan Stunting Pada Anak Usia Dini Serta Dampaknya pada Faktor Pendidikan dan Ekonomi”, Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara, 4(3), 2679-2678.
Sarimin, S., Ponidjan, T. S., & Syahrir, S. (2024). Pemberdayaan Masyarakat Tentang Air Susu Ibu Dan ASI Perah Melalui Edukasi Dalam Upaya Pencegahan Stunting. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara, 5(4), 6323-6329.
Slodia, M. R., Ningrum, P. T., & Sulistiyani, S., (2022), “Analisis Hubungan Antara Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Stunting di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah”. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 21(1), 59-64.
Sutarto, S. T. T., Mayasari, D., & Indriyani, R., (2018), “Stunting, Faktor Resiko dan Pencegahannya”, Agromedicine Unila, 5(1), 540-545.
Wardani, D. W., Suharmanto, S., & Wulandari, M. (2020). Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dan Ketahanan Pangan terhadap Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Kesehatan, 11(2), 287-293.
Yuda, Aria Putra (2022) "Tinjauan Literatur : Perkembangan Program Penanggulangan Stunting di Indonesia," Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia: Vol. 6: Iss. 2, Article 1.