Main Article Content

Abstract

Abstract
This paper was directed to review the existing busniness model of family firm within the contect of batik industry and propose a new one. Busniness model is conceived as the logic of doing business for value creation. Therefore business model is sometime understood as a construct, a mental model or a business paradigm, to be used as a guide on how to do every day’s business. Meanwhile, family firm, by definition is a firm in which the whole or majority of ownership is in the hand of family unit, managed by family members, and to be transferred to the next generation. Using a single case study that is Perusahaan Batik Bogavira – a family business enterprise producing and selling specifically batik Lampung, we identified that the existing business model of Perusahaan Batik Bogavira may potentially create cannibalism. Therefore we proposed a new business model configuration with the hope loyal buyers remain with the firm and at the same time firm can still maintain its growth.
Keywords: business model, family firm, batik industry.
Abstrak 
Paper ini membahas penerapan sebuah konsep yang relatif masih baru yaitu “business model” pada perusahaan keluarga yang bergerak di industry batik – Perusahaan Batik Bogavira yang memroduksi dan menjual batik khas Lampung. Tujuannya adalah untuk menelaah ulang business model berjalan sehingga bisa diketahui tingkat kecocokan business model tersebut dengan karakteristik bisnis dan lingkungannya, dan jika dianggap perlu mengusulkan business model baru yang lebih sesuai. Bahasan diawali dengan menelaah konsep business model dan perusahaan keluarga untuk mendapatkan gambaran tentang esensi kedua konsep tersebut. Secara umum business model adalah the logic of doing business for value creation sehingga business model sering disebut juga sebagai construct, mental model atau business paradigm yang menjadi panduan dalam menjalankan kegiatan bisnis. Sementara itu yang dimaksud dengan perusahaan keluarga adalah sebuah perusahaan yang seluruh atau sebagian besar kepemilikannya berada di tangan keluarga dan dikelola oleh seorang atau beberapa anggota keluarga, dan akan diwariskan kepada generasi berikutnya. Berdasarkan wawancara mendalam (indepth interview) terhadap pemilik perusahaan, hasil studi menunjukkan bahwa business model Perusahaan Batik Bogavira berpotensi terjadinya kanibalisme terhadap produk yang selama ini telah menjadi icon batik khas Lampung. Potensi ini disebabkan karena di satu sisi pemilik ingin perusahaan tumbuh cepat dan di sisi lain perusahaan cenderung mengabaikan loyal buyers yang selama ini bisa dikatakan membesarkan perusahaan. Oleh karena itu paper ini mengusulkan agar perusahaan mendesain ulang business model untuk menjaga loyal buyers dan pada saat bersamaan perusahaan bisa tumbuh seperti yang diharapkan. 
Kata kunci: business model, perusahaan keluarga, industry batik.

Article Details

How to Cite
Sobirin, A. (2014). Business Model Perusahaan Keluarga: Studi Kasus Pada Industri Batik. Jurnal Siasat Bisnis, 16(2). Retrieved from https://journal.uii.ac.id/JSB/article/view/3300