Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan kepemilikan psikologikal pada konteks budaya Jawa, yaitu rumongso melu handarbeni (kepemilikan psikologikal berorientasi sosial) dan rumongso melu handuweni (kepemilikan psikologikal berorientasi individu) dengan anteseden (kepemimpinan transformasional) dan konsekuensinya (komitmen organisasional afektif dan perilaku kewargaan organisasional). Hipotesis diuji dengan menggunakan survei data yang dikumpulkan dari 586 pekerja dari berbagai bidang yang memiliki latar belakang lahir dan atau besar dan bekerja di Jawa (Jawa Tengah atau Daerah Istimewa Yogyakarta). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan rumongso melu handarbeni memiliki konsekuensi positif terhadap sikap (komitmen afektif) dan perilaku (perilaku kewargaan organisasional) karyawan. Sementara, keberadaan rumongso melu handuweni memiliki konsekuensi negatif (tidak signifikan) terhadap sikap (komitmen afektif) dan perilaku (perilaku kewargaan organisasional) karyawan. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa semakin rumongso melu handarbeni karyawan terhadap organisasi, maka semakin baik hasil akhirnya bagi organisasi. Sebaliknya, semakin rumongso melu handuweni karyawan terhadap organisasi, maka semakin tidak diinginkan hasil akhirnya bagi organisasi.
Keywords
Article Details
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).