Main Article Content
Abstract
Setiap kali perhelatan politik digelar para ulama dan tokoh agama ikut sibuk menjadi corong para politisi dan kandidat atau pasangan calon tertentu. Bahkan tidak sedikit para tokoh agama dan ulama ikut terjun langsung menjadi pasangan calon untuk bersaing dengan tokoh-tokoh atau kanddat lain dalam meraih kekuasaan.
Fenomena pasangan calon dari kelompok ulama dan tokoh agama sudah menjadi trend dan menggurita pasca rontoknya rezim orde baru yang menandakan bukanya kembali keran demokrasi di Indonesia yang sekian lama mati suri. Sejak itu, lantaran ada peluang dan kesempatan untuk menjadi politisi atau birokrasi banyak tokoh agama dan para ulama yang terlibat dalam politik praktis.
Ada tokoh agama dan ulama yang memilih menjaga jarak dengan dunia politik dan kekuasaan. Ulama golongan ini lebih memilih mengurusi umat, pemberdayaan warga dan menjauh dari hingar bingar dunia politik praktis. Namun ulama seperti ini bukan berarti mereka tidak berpolitik. Mereka berpolitik menggunakan mekanisme dan cara, strategi dan taktik dan tujuan yang berbeda dengan “ulama politik” yaitu ulama yang secara terang-terangan terjun dalam dunia politik praktis.
Article Details
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution (CC-BY-SA) 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work’s authorship and initial publication in this journal.