Main Article Content

Abstract

Materialisme, konsumerisme, dan individualisme dikampanyekan berasal dari Barat dan mengancam karakter moral masyarakat beragama, terutama kaum muda dari berbagai penganut agama. Benarkah demikian? Perlu dicatat bahwa globalisasi berdampak luas pada identitas budaya dan agama, namun tidak berarti selalu bermakna dampak negatif dan disintegrasi. Globalisasi dapat juga memiliki efek memperkaya, memperkuat dan membuat budaya lokal lebih fleksibel. Untuk itu perlu dicarikan metode dan mekanisme yang menjadikan globalisasi berdampak positif terhadap identitas suatu agama, terlebih lagi, memang beberapa agama berasal dari sumber yang sama, yakni agama yang dikenal dengan abrahamic religion (Islam, Nasroni, dan Yahudi).

Article Details

How to Cite
Campbell-Nelson, J. (2013). GLOBALIZATION AND RELIGIOUS IDENTITY. Millah: Journal of Religious Studies, 13(1), 23–50. https://doi.org/10.20885/millah.vol12.iss3.art2