Main Article Content
Abstract
Dalam buku ini, aktivitas kelompok radikal keagamaan (KRK) dijelaskan dalam setting sosial-politik transisional Indonesia pasca-Suharto di Kota Surakarta. Munculnya kelompok radikalisme keagamaan di Indonesia, menurut para penulis buku ini sudah muncul sejak masa kolonial Hindia Belanda, yang inti perjuangannya adalah gerakan anti kolonial, seperti Perang Padri (1830-1837), Perang Diponegoro (1825-1830). Di masa kemerdekaan kelompok radikal ini antara lain gerakan Darul Islam (hal. 14). Demikian pula dengan Kota Surakarta, yang memiliki akar historis gerakan radikal sejak masa koionial. Pada masa kolonial Hindia Belanda, Surakarta merupakan gudang aktivis pergerakan, mulai dari basis gerakan Islam seperti Sarekat Islam, maupun gerakan komunis setelah muncul propagandis PKI/SI Merah Misbach
Article Details
License
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution (CC-BY-SA) 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work’s authorship and initial publication in this journal.
How to Cite
Pratigina, G. (2016). Book Review: Stigma Radikalisme Keagamaan. Millah: Journal of Religious Studies, 2(1), 156–159. https://doi.org/10.20885/millah.vol2.iss1.art11