Main Article Content
Abstract
Child neglect in Indonesia is a type of child abuse with quite high cases. The problem raised in this research is the absence of clear limitations regarding child neglect, as well as the absence of specific regulations related to sanctions for child neglect in terms of obligations for the education of children of compulsory school age. Law Number 20 of 2003 concerning the National Education System. The formulation of the problem in this research is how child neglect is regulated in Indonesian criminal law and Dutch criminal law, as well as how appropriate child neglect is regulated in Indonesian criminal law. The research method used in this research is the normative legal research method, through a statutory approach and a comparative approach. Analysis of legal materials is carried out using qualitative descriptive methods. The comparison of criminal law in terms of child neglect in Indonesia and in the Netherlands is that the Netherlands adheres to a strict codification system, however in the Netherlands, there are still special regulations regarding guarantees for children in terms of getting an education through registration at a school as well as criminal sanctions for those in charge of the child if these obligations were not carried out. Meanwhile, in Indonesia Law No. 20 of 2003 concerning the National Education System does not contain specific sanctions regarding not providing basic education to children of compulsory school age. Law No. 23 of 2002 and Law No. 35 of 2014 concerning child protection also doesn't specifically regulate sanctions for parties who do not provide basic education for children of compulsory school age, and there are no clear limitations to the term child neglect. -
Keywords
Article Details
Copyright (c) 2024 Nahdiya Sabrina, Aris Hardinanto
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
- Muhammad Teja, “Perlindungan Terhadap Anak Terlantar di Panti Asuhan”, Info singkat Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal DPR RI, Vol. VI No. 05/I/P3DI/Maret/2014.
- Naskah Akademik Undang-Undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak hal. 6
- Dzaky Nur Cahyo, Komnas PA: Ada 3.547 Kasus Kekerasan terhadap Anak Sepanjang 2023, https://megapolitan.kompas.com/read/2023/12/28/16152591/komnas-pa-ada-3547-kasus kekerasan-terhadap-anak-sepanjang-2023. Diakses pada tanggal 26 Februari pukul 22;32 wib
- Manisha Ramadanni, and Somawijaya. 2024. “Implikasi Hukum Terhadap Orang Tua Yang Menelantarkan Anak Ditinjau Dari Hukum Pidana Di Indonesia”. Lex Renaissance 8 (2):290-306. https://doi.org/10.20885/JLR.vol8.iss2.art6. Hlm. 292
- Bruggink J.J.H. (1995) “Refleksi Hukum”, terjemahan Arief Sidharta. Bandung. Citra Aditya Bakti. Hlm 213-218.
- Sunaryati Hartono. “Penelitian Hukum di Indonesia Pada Akhir Abad ke -20”. Bandung, Alumni. 1994.
- Ardiansyah dkk.2015. “Kajian Yuridis Penelantaran Anak Oleh Orang Tua Menurut Perspektif Hukum Indonesia”. Jurnal Legalitas Universitas Batanghari Jambi (8) 1. http://legalitas.unbari.ac.id/index.php/Legalitas/article/view/160/145. hlm. 99-100.
- Suharto, Edi. 2009. “Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat”. Bandung. PT Refika Aditama. Hlm.160
- Hasyimzum, Yusnani. 2021. “Hak-Hak Konstitusional Anak Terkait Penelantaran Akibat Perceraian”. Jurnal Ilmiah Hukum Dan Hak Asasi Manusia 1 (1):27-35. https://doi.org/10.35912/jihham.v1i1.416. hlm. 30.
- Arif Gosita, “Masalah Korban Kejahatan (Kumpulan Karangan)”, Cet. III, Jakarta, Bhuana Ilmu Popular, 2004,hlm. 287.
- Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, hlm. 11
- Daro and Mc Carthy dalam D Tudoran dan Angela Boglut. (2015). CHILD NEGLECT. Research Journal of Agricultural Science Universitatea din Oradea. 47 (1). https://www.cabidigitallibrary.org/doi/pdf/10.5555/20203507724
- Supeno Hadi, “Kriminalisasi Anak: Tawaran Gagasan Radikal Peradilan Anak Tanpa Pemidanaan”, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama.
- Justitia, A. (2018). PEMBUANGAN BAYI DALAM PERSPEKTIF PENELANTARAN ANAK. University Of Bengkulu Law Journal, 3(1), 23–40. https://doi.org/10.33369/ubelaj.3.1.23-40,hlm. 25-26
- Arliman S, Laurensius. 2018. “Peran Komisi Perlindungan Anak Indonesia Untuk Mewujudkan Perlindungan Anak”. Jurnal Hukum Respublica 17 (2), 193-214. https://doi.org/10.31849/respublica.v17i2.1932.
- Melati, Dwi Putri. 2016. “Implementasi Penanganan Kasus Kekerasan Terhadap Anak Oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia”. Fiat Justisia: Jurnal Ilmu Hukum 9 (1). https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v9no1.586. Hlm. 205
- Hartini, Sri. 2017. “PERANAN KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA (KPAI) TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA ANAK”. YUSTISI 4 (2). https://doi.org/10.32832/yustisi.v4i2.1078. Hlm. 65
- Lihat putusan Pengadilan Tinggi Den Haag https://uitspraken.rechtspraak.nl/details?id=ECLI:NL:GHDHA:2019:2102, diakses 19 Pebruari 2024
- HJ Smidt. 1891. Geschiedenis van Het Wetboek van Strafrecht, Harlem: HD Tjeenk Willink, hlm. 383
- HJ Smidt. op.cit, hlm. 383
- Ibid.,
- https://uitspraken.rechtspraak.nl/details?id=ECLI:NL:RBUTR:1994:AC1453, diakses 19 Februari 2024
- Lihat contoh kasus https://uitspraken.rechtspraak.nl/details?id=ECLI:NL:RBAMS:2018:7669, diakses 19 Februari 2024
- https://www.recht.nl/rechtspraak/uitspraak/?ecli=NL:GHAMS:2020:1931, diakses 25 Februari 2024
- https://zoek.officielebekendmakingen.nl/stb-2020-357.html, diakses 23 Februari 2024
- https://www.recht.nl/rechtspraak/uitspraak/?ecli=NL:GHAMS:2020:1931, diakses 25 Februari 2024
- https://zoek.officielebekendmakingen.nl/stb-2020-357.html, diakses 23 Februari 2024
- https://ouderschapblijft.nl/, diakses 25 Februari 2024. Ouderschap Blijft adalah yayasan yang mengurus kepentingan anak di bawah umur yang berhadapan dengan perceraian buruk orang tua.
- Michael H. H. Mumbunan. (2013). Perlindungan Hukum Terhadap Hak Pendidikan Anak Di Bawah Umur. Lex et Societatis, Vol. I/No. 4/Agustus/2013.
- https://doi.org/10.35796/les.v1i4.2782. hlm. 132
References
Muhammad Teja, “Perlindungan Terhadap Anak Terlantar di Panti Asuhan”, Info singkat Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal DPR RI, Vol. VI No. 05/I/P3DI/Maret/2014.
Naskah Akademik Undang-Undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak hal. 6
Dzaky Nur Cahyo, Komnas PA: Ada 3.547 Kasus Kekerasan terhadap Anak Sepanjang 2023, https://megapolitan.kompas.com/read/2023/12/28/16152591/komnas-pa-ada-3547-kasus kekerasan-terhadap-anak-sepanjang-2023. Diakses pada tanggal 26 Februari pukul 22;32 wib
Manisha Ramadanni, and Somawijaya. 2024. “Implikasi Hukum Terhadap Orang Tua Yang Menelantarkan Anak Ditinjau Dari Hukum Pidana Di Indonesia”. Lex Renaissance 8 (2):290-306. https://doi.org/10.20885/JLR.vol8.iss2.art6. Hlm. 292
Bruggink J.J.H. (1995) “Refleksi Hukum”, terjemahan Arief Sidharta. Bandung. Citra Aditya Bakti. Hlm 213-218.
Sunaryati Hartono. “Penelitian Hukum di Indonesia Pada Akhir Abad ke -20”. Bandung, Alumni. 1994.
Ardiansyah dkk.2015. “Kajian Yuridis Penelantaran Anak Oleh Orang Tua Menurut Perspektif Hukum Indonesia”. Jurnal Legalitas Universitas Batanghari Jambi (8) 1. http://legalitas.unbari.ac.id/index.php/Legalitas/article/view/160/145. hlm. 99-100.
Suharto, Edi. 2009. “Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat”. Bandung. PT Refika Aditama. Hlm.160
Hasyimzum, Yusnani. 2021. “Hak-Hak Konstitusional Anak Terkait Penelantaran Akibat Perceraian”. Jurnal Ilmiah Hukum Dan Hak Asasi Manusia 1 (1):27-35. https://doi.org/10.35912/jihham.v1i1.416. hlm. 30.
Arif Gosita, “Masalah Korban Kejahatan (Kumpulan Karangan)”, Cet. III, Jakarta, Bhuana Ilmu Popular, 2004,hlm. 287.
Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, hlm. 11
Daro and Mc Carthy dalam D Tudoran dan Angela Boglut. (2015). CHILD NEGLECT. Research Journal of Agricultural Science Universitatea din Oradea. 47 (1). https://www.cabidigitallibrary.org/doi/pdf/10.5555/20203507724
Supeno Hadi, “Kriminalisasi Anak: Tawaran Gagasan Radikal Peradilan Anak Tanpa Pemidanaan”, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama.
Justitia, A. (2018). PEMBUANGAN BAYI DALAM PERSPEKTIF PENELANTARAN ANAK. University Of Bengkulu Law Journal, 3(1), 23–40. https://doi.org/10.33369/ubelaj.3.1.23-40,hlm. 25-26
Arliman S, Laurensius. 2018. “Peran Komisi Perlindungan Anak Indonesia Untuk Mewujudkan Perlindungan Anak”. Jurnal Hukum Respublica 17 (2), 193-214. https://doi.org/10.31849/respublica.v17i2.1932.
Melati, Dwi Putri. 2016. “Implementasi Penanganan Kasus Kekerasan Terhadap Anak Oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia”. Fiat Justisia: Jurnal Ilmu Hukum 9 (1). https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v9no1.586. Hlm. 205
Hartini, Sri. 2017. “PERANAN KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA (KPAI) TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA ANAK”. YUSTISI 4 (2). https://doi.org/10.32832/yustisi.v4i2.1078. Hlm. 65
Lihat putusan Pengadilan Tinggi Den Haag https://uitspraken.rechtspraak.nl/details?id=ECLI:NL:GHDHA:2019:2102, diakses 19 Pebruari 2024
HJ Smidt. 1891. Geschiedenis van Het Wetboek van Strafrecht, Harlem: HD Tjeenk Willink, hlm. 383
HJ Smidt. op.cit, hlm. 383
Ibid.,
https://uitspraken.rechtspraak.nl/details?id=ECLI:NL:RBUTR:1994:AC1453, diakses 19 Februari 2024
Lihat contoh kasus https://uitspraken.rechtspraak.nl/details?id=ECLI:NL:RBAMS:2018:7669, diakses 19 Februari 2024
https://www.recht.nl/rechtspraak/uitspraak/?ecli=NL:GHAMS:2020:1931, diakses 25 Februari 2024
https://zoek.officielebekendmakingen.nl/stb-2020-357.html, diakses 23 Februari 2024
https://www.recht.nl/rechtspraak/uitspraak/?ecli=NL:GHAMS:2020:1931, diakses 25 Februari 2024
https://zoek.officielebekendmakingen.nl/stb-2020-357.html, diakses 23 Februari 2024
https://ouderschapblijft.nl/, diakses 25 Februari 2024. Ouderschap Blijft adalah yayasan yang mengurus kepentingan anak di bawah umur yang berhadapan dengan perceraian buruk orang tua.
Michael H. H. Mumbunan. (2013). Perlindungan Hukum Terhadap Hak Pendidikan Anak Di Bawah Umur. Lex et Societatis, Vol. I/No. 4/Agustus/2013.
https://doi.org/10.35796/les.v1i4.2782. hlm. 132