Main Article Content

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek antihiperglikemia infusa kangkung darat (Ipomoea reptans P.j pada mencit Swiss jantan yang diinduksi streptozotocin (STZ) dengan parameter pengukuran kadar glukosa darah puasa (KGDP) dan berat badan. Sebanyak 30 ekor mencit Swiss janlan berat 20 - 30 g dibagi menjadi 6 kelompok (N=5). Kelompok I (kontrol normal) yang tidak diberi perlakuan. Kelompok II (kontrol negatif) diberi STZ dosis 40mg/kgbb secara intra peritoneal selama 5 hari berturut-turut. Keiompok III (kontrol positif) diberi metformin 3,9 mg/20gBB. Kelompok IV;V:VI diberi infusa kangkung darat dosis 44,64mg/20gBB; 89,28mg/20gBB; 178,56mg/20gBB. Kangkung darat diberikan secara p.o selama 7 hari berturut-turut yaitu pada hari ke-13 sampai hari ke-19 seEelah pemberian STZ. Pengukuran KGDP pada hari ke-0 (sebelum pemberian STZ), hari ke-13, hari ke-20 dengan cara diarnbi darah secukupnya melalui ekor mencit Swiss jantan yang sudah dipuasakan sebelumnya dan diukur menggunakan glukotest . Data dianalisis dengan analysis of covarian (ANCOVA) dan analysis of varian (ANOVA) (p=0:05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat badan mencit diabetes rata-rata mengalami kenaikan dibandingkan kelompok kontrol normal sebesar 0,2g/hari dan mencit Swiss jantan mengalami penurunan KGDP setelah diberikan infusa kangkung darat (Ipomea reptans P.) dosis 44,64mg/20gBB; 89,28rng/20gBB; 178,56mg/20gBB sebesar 21,27%; 34,44%: 31,18%.

Keywords

kadar glukosa darah puasa (KGDP) kangkung darat (Ipomea reptans Poir} metformin streptozotocin (STZ)

Article Details

Most read articles by the same author(s)