Main Article Content
Abstract
Intisari Pasien anak-anak di unit perawatan intensif sering mendapatkan banyak obat dalam satu jalur infus. Presipitasi akibat perbedaan pH obat-obat yang bertemu i jalur intravena cenderung terjadi secara cepat sehingga menimbulkan masalah di jalur infus. Oleh karena itu, data pH sangat penting bagi praktisi untuk membuat panduan dalam menentukan jenis jalur yang tepat sehingga inkompatibilitas tidak terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi obat-obat yang sering digunakan di PICU dan mengukur pH dari obat-obat yang umum digunakan di ICU. Data obat dikumpulkan dari dokumen logistic farmasi selama tahun 2013. Keempat puluh obat injeksi yang siap diberikan, diuji nilai pHnya dengan pH meter. Berdasarkan nilai pH yang diperoleh, potensi inkompatibilitas banyak terjadi pada obat-obat pH asam seperti kardiotonik dan antikolinergik dan obat-obat yang memiliki pH tinggi (basa) misalnya misalnya Asiklovir, Ampisilin, Ampi-Sulbaktam, Fenobarbital, Fenitoin, Furosemid, dan Omeprazo. Berdasarkan hasil identifikasi pH masing-masing obat, untuk mencegah inkompatibilitas, sedikitnya diperlukan tiga jalur; jalur obat asam, jalur obat basa, dan jalur khusus. Jalur yang spesifik digunakan untuk cairan yang cenderung tidak bisa melalui jalur asam maupun basa, karena hiperosmolar atau sulit larut misalnya mannitol dan diazepam.
Kata Kunci : pH, intravena, pediatric intensive care unit, inkompatibilitas
Article Details
Authors who publish in the Jurnal Ilmiah Farmasi agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant Jurnal Ilmiah Farmasi right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution Licence that allows others to adapt (remix, transform, and build) upon the work non-commercially with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in Jurnal Ilmiah Farmasi.
- Authors are permitted to share (copy and redistribute) the journal's published version of the work non-commercially (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in Jurnal Ilmiah Farmasi.