Main Article Content
Abstract
Obat antiinflamasi non-steroid (AINS) banyak digunakan dalam pengobatan berbagai penyakit yang melibatkan proses inflamasi dan merupakan grup terbesar dari agen farmasetik yang digunakan secara luas di seluruh dunia. Beberapa studi telah melaporkan bahwa komplikasi pada saluran pencernaan merupakan reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD) yang paling sering terjadi terkait penggunaan AINS. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kuantitas dan kualitas peresepan obat golongan AINS untuk pasien rawat jalan di salah satu rumah sakit. Penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel data peresepan obat selama satu tahun, yaitu selama periode 1 Juli 2006 sampai 30 Juni 2007. Data penggunaan obat golongan AINS
dikumpulkan dari catatan penggunaan obat di instalasi farmasi rumah sakit meliputi jenis obat, bentuk sediaan, kekuatan, serta jumlah penggunaan. Pengukuran kuantitas penggunaan obat AINS dilakukan dengan menggunakan satuan unit DDD (Defined Daily Dose) yang dinyatakan dalam DDD/1000 kunjungan pasien rawat jalan (KPRJ). Kualitas peresepan obat AINS diukur
berdasarkan kriteria keamanan relatif obat AINS terhadap saluran pencernaan yang dianalisis berdasarkan data kuantitas penggunaan obat AINS menggunakan metode Drug Utilization 90% (DU90%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan AINS yang digunakan meliputi 7 jenis dengan 22 nama dagang. Kuantitas AINS yang digunakan adalah sebesar 182,5 DDD/1000
kunjungan pasien, yang artinya adalah setiap pasien mendapatkan AINS sebesar 1,8 DDD. Jenis AINS yang termasuk dalam segmen DU90% adalah asam mefenamat (62,8%), ketorolak (15,4%), ketoprofen (8,6%), dan diklofenak (8,5%). Berdasarkan tingkat keamanan obat golongan AINS terhadap saluran pencernaan, kualitas peresepan obat golongan AINS untuk pasien rawat jalan di rumah sakit ini sudah cukup baik, karena AINSs yang digunakan sebagian besar merupakan AINS dengan risiko moderat dan rendah terhadap gangguan saluran pencernaan, yakni asam mefenamat dan diklofenak dengan persentase penggunaannya sebesar 71,3%.
Keywords
Article Details
Authors who publish in the Jurnal Ilmiah Farmasi agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant Jurnal Ilmiah Farmasi right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution Licence that allows others to adapt (remix, transform, and build) upon the work non-commercially with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in Jurnal Ilmiah Farmasi.
- Authors are permitted to share (copy and redistribute) the journal's published version of the work non-commercially (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in Jurnal Ilmiah Farmasi.