Main Article Content

Abstract

Pendahuluan: Dalam kenyataan sehari-hari tampak aneka peristiwa cuti otak telah wujud, merambah ke mana-mana dan menjadi fokus berita yang sering dikaitkan dengan dinamika peran bermakna mass media. Kenyataan pahit ini menjadi sejenis cuci mata bagi umumnya warga masyarakat yang telah jenuh dengan beragam kendala hidup sehari-hari. Mereka menghadapi aneka kesulitan sekedar mencari sesuap nasi untuk dirinya sendiri, apalagi keluarganya. Belum lagi kesulitan apabila mereka harus mencari tambahan biaya untuk sekolah anak-anaknya. Apabila mereka sakit, kesulitan makin bertambah sekedar untuk berobat hanya masalah berbelit birokrasi. Keadaan makin bertambah rumit apabila mereka miskin, apalagi bila tak punya uang. Saat  berkendaraan mereka juga mengalami beragam kesulitan karena banyaknya polisi tidur. Bagi mereka polisi tidurpun sama mengganggu apalagi bila melek, terjaga. Sementara sebagian aparat terkait biasanya cenderung cuci tangan. Kenyataan ini mengu-atkan saling berkait antar pasar, negara, masyarakat, dan media. Sayang semua ini belum mampu melahirkan pengamalan demokrasi secara utuh dan menyeluruh. Peristiwa-peristiwa apakah yang telah menjadi santapan cuci mata dan aneka pihak terkait ramai-ramai sama cuci tangan? Sebelum dijawab, ada baiknya dikaji kutipan berikut: Kalau Anda ingin orang Islam marah, bakarlah masjid! Kalau Anda ingin orang Kristen marah, bakarlah gereja! Kalau Anda ingin keduanya saling serang, bakarlah masjid dan gereja! (Machiavellisme)

Article Details

Author Biography

Husain Haikal, Universitas Negeri Yogyakarta


How to Cite
Haikal, H. (2011). Brainwashing dalam Dinamika Relasi Agama dan Negara. Millah: Journal of Religious Studies, 10(2). https://doi.org/10.20885/millah.vol10.iss2.art9