Main Article Content
Abstract
Kristen memandang Musa sebagai salah satu pendahulu terbesar dari tokoh sentral dari agama mereka, di samping Yesus. Musa tidak hanya nenek moyang dan pendahulu, tetapi sebagai bagian model dalam kehidupan Isa. Injil Matius memiliki banyak referensi yang menunjukkan Musa sebagai model untuk Jesus. Musa tidak menjadi isu utama dalam perdebatan modern, oleh karena itu sulit untuk memilih satu atau beberapa ide sentral yang berhubungan dengan Musa. Meskipun demikian, artikel ini mencoba untuk menguraikan posisi Musa sebagai pemimpin yang disajikan oleh para teolog kontemporer di Indonesia. Bagaimana mereka mendiskusikan tentang Musa sebagai pihak yang relevan terkait dengan perjuangan politik di Israel. Untuk kepentingan artikel ini, saya fokus pada pada pandangan Emmanuel Gerrit Singgih, Sri Wismoady Wahono, Eben Nuban Timo, Thomas Aquino Deshi Ramadhani, Martin Harun Olsthoorn, dan YM Seto Marsunu. Berdasarkan bacaan mereka, saya akan memberikan beberapa catatan penting dalam kaitannya dengan politik pencitraan di Indonesia.
Article Details
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution (CC-BY-SA) 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work’s authorship and initial publication in this journal.