Main Article Content

Abstract

Secara empiris, pernyataan Lord Action bahwa manusia yang memiliki kekuasaan cenderung untuk menyalahgunakannya, akan tetapi manusia yang mempunyai kekuasaan absolut sudah pasti akan menyalahgunakannya’ adalah untuk para politisi, pemburu kekuasaan, bukan untuk cendekiawan, pelaku budaya, dan kaum moralis. Cendekiawan biasanya memiliki dilemanya sendiri: terlibat dalam kegiatan budaya atau dalam politik praktis, Terkait dengan korupsi, tulisan ini akan menawarkan dua strategi sistematis yang dilakukan kaum cendekiawan dan politisi. Pertama, menggunakan kekuatan moral melalui revitalisasi mental dan keteladanan. Kedua, menerapkan kekuasaan politik dengan penegakan hukum, kebangkitan nasionalisme, peningkatan demokrasi, dan pembaharuan ekonomi.

Article Details

How to Cite
Masruri, S. (2016). Intellectuals and Corrupstion Between Moral and Political Forces. Millah: Journal of Religious Studies, 5(2), 167–184. https://doi.org/10.20885/millah.vol5.iss2.art2