Main Article Content

Abstract

This study examines, first, why the binding guarantee in Shariah banking deed still practice the concept used by conventional banking. Second, how the notary formulates Sharia banking deeds in accordance with Law on Notary, and third, the ideal requirements for a notary in formalizing Sharia banking deeds. The research method used is normative legal research by processing and analyzing data in a qualitativedescriptive approach. The results show that, first, the binding guarantee of Sharia banking deeds still uses  the  concept  of  conventional  banking  guarantee because  there  are  no  Sharia  rules/regulations governing a matter of binding guarantee for Sharia deeds (there is a legal vacuum/recht vacuum). As a result,  the  practice  of  guarantee  binding  procedures  for  Sharia  banking  deeds  uses  mortgage  and fiduciary  rights  as  is  commonly  practiced  by  conventional  banking.  Secondly,  in  formulating  Sharia deeds,  a  notary  should  follow  the  Law  on  Notary  without  leaving  the  Sharia  principles  and mechanism/procedure for making a Notary deed. Third, the notary inaugurating Sharia deeds must be well acquainted with Sharia principles, which are based on the divinity principle in Sharia deeds, making it ideal if the notary who legalizes the Sharia deeds is a Muslim.

Keywords

Sharia deed notary deed binding guarantee and law on notary

Article Details

Author Biography

Pandam Nurwulan, Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia

Fakultas Hukum
How to Cite
Nurwulan, P. (2019). Akad Perbankan Syariah dan Penerapannya dalam Akta Notaris Menurut Undang-Undang Jabatan Notaris. Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM, 25(3), 623–644. https://doi.org/10.20885/iustum.vol25.iss3.art10

References

  1. Buku
  2. Adjie Habib dan Hafidh Muhammad, Akta Notaris untuk Perbankan Syariah, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2017.
  3. Aidil, Ustad, Mengenal Notaris Syariah, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2011
  4. Darus, M. Luthfan Hadi., Hukum Notariat dan Tanggungjawab Jabatan Notaris, Yogyakarta, UII Press, 2017.
  5. Faqih, Aunur Rohim, “Kontrak Bisnis Syariah Studi Mengenai Penerapan Prinsip-Prinsip Syari’ah dalam Pembiayaan Pada Bank Syariah di Indonesia”, Ringkasan Desertasi, Program Doktor (S-3) Ilmu Hukum Universitas Islam Indonesia, 2014.
  6. ______, Bank Syariah, Kontrak Bisnis Syariah & Penyelesaian Sengketa di Pengadilan, FH UII Press, 2017.
  7. Hafidah, Noor, Hukum Jaminan Syariah; Implementasinya dalam Perbankan Syariah di Indonesia, UII Press, Yogyakarta, 2017.
  8. Mujahidin, Akhmad, Hukum Perbankan Syariah, Rajawali Press, 2016
  9. Mardani, Hukum Bisnis Syariah, Kencana, Jakarta, 2014.
  10. Pandam, Nurwulan dan Ina Faturohmah, “Akad Perbankan Syariah dan Penerapannya dalam Akta Notaris yang sesuai dengan Undang-Undang Jabatan Notaris”, Penelitian Kolaborasi, Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2017.
  11. Triyanta, Agus, Hukum Perbankan Syariah, Setara Press, Malang, 2016.
  12. Jurnal
  13. Deni, K Yusup “ Peran Notaris dalam Praktek Perjanjian Bisnis di Perbankan Syariah (Tinjauan dari Perpektif Hukum Ekonomi Syariah” dalam Al-‘ADALAH Volume XII. No 4, Desember 2015
  14. Musjtari, Dewi Nurul, Rekonstruksi Lembaga Penyelesaian Sengketa Akad Pembiayaan Dengan Jaminan Hak Tanggungan Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/201, Media Hukum,Vol. 23 No. 1, 2016.
  15. Internet
  16. http://pasca.unisba.ac.id/akad-murabahah-dan-implementasinya-pada-syariah-dihubungkan-dengan-kebolehan-praktek-murabahah-menurut-para-ulama/ diakses pada tanggal 09 Mei 2016 Pukul 10: 15 WIB
  17. http://notariat.fh.unsri.ac.id/userfiles/file/FEBRIYANTI%20DWI%20PUTRI%2002022681418036.pdf diakses pada 07 Desember 2017
  18. http://idr.iain-antasari.ac.id/178/, diakses pada 03 Februari 2018
  19. Peraturan Perundang-undangan
  20. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris
  21. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris
  22. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
  23. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Beserta Benda-Benda yang berkaitan dengan Tanah