Main Article Content

Abstract

In a welfare state, the administration of non-governing functions requires that there have been an equal relation between the legal subjects. The relations probably arise from various legal civil actions taken by the government bodies, particularly those bodies with
status of legal entity. The civil legal between the govemment with civil of legal entity are directed at achieving the highest welfare of the community. The pattern of cooperation contract based on the mining exploitation in juncture of foreign investment according to
the meaning and substance of the rights of the state control shall be production sharing contract.

Keywords

Government Legal Relationship Contract

Article Details

How to Cite
Saleng, A. (2016). Hubungan Hukum Antara Pemerintah Dengan Badan Usaha Swasta Dalam Berbagai Pola Kontrak Kerjasama Pengusahaan Pertambangan. Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM, 7(13), 12–30. https://doi.org/10.20885/iustum.vol7.iss13.art2

References

  1. Daftar Pustaka
  2. Friedmann, W. 1966. Legal Theory. London:
  3. Steven &Sons.
  4. . 1971. The State and The Rule of
  5. Law in A Mixed Economy. London:
  6. Steven &Sons.
  7. Gle, Kwik Kian. "Siapa yang Punya Kekayaan
  8. Aiam Indonesia? (artikei)" Marian
  9. Umum Kompas, Jakarta 20 Februari
  10. . "MItos Soai Badan Usaha Milik
  11. Negara." Marian Kompas. Jakarta, 3
  12. Pebruari 1997.
  13. Hartono, Sunaryati. 1974. Masalah-masaiah
  14. Dalam Joint Ventures antara Modal
  15. Asing dan Modal Indonesia.
  16. Bandung: Alumni.
  17. John, Head, W. 1997. Pengantar Mukum
  18. Ekohomi, Edisi Bahasa Indonesia
  19. dan Inggeris. Jakarta: ELIPS.
  20. Kameius, Deno. 1998. Fungsi Mukum
  21. Terhadap Ekonomi di Indonesia.
  22. PPs. Surabaya: UNAIR.
  23. Manan, Bagir. "Bentuk-bentuk Perbuatan
  24. Keperdataan yang Dapat Diiakukan
  25. oieh Pemerintah Daerah, (artikei)."
  26. Journal of Padjadjaran University.
  27. LP-UNPAD, Bandung, NomorS Vol. 14
  28. Th. 1996
  29. Marzuki, PeterMahmud et.ai. (editor). 1998.
  30. Mukum Kontrak di Indonesia, ^lekaita:
  31. ELIPS.
  32. Pertamian-BPPKA. 1998. Sejarah
  33. Perkembangan Production Shar
  34. ing Contract Jakarta.
  35. Subektl. 1983. Pokok-pokok Mukum
  36. Perjanjian. Jakarta: Intermasa.
  37. 1984. Pokok-pokok Mukum Perdata.
  38. Jakarta: intermasa.
  39. Sigit.Soetarjo. 1996. "Potensi Sumber Daya
  40. Mineral dan Kebangkitan Pertambangan
  41. Indonesia." Pidato llmiah pada
  42. Penganugrahan Gelar Doktor
  43. Monoris Causa. Bandung: 1TB. ."Analisis Kebijakan Sektor
  44. Pertambangan Indonesia." Makalah
  45. Jurusan Teknik Pertambangan Umum
  46. FTM-ITB, Bandung, 27 September
  47. . dan 8. Yudonarpodo. 1993. "Legal
  48. Aspects of The Mineral Industry in
  49. Indonesia." (Makalah). Jakarta: Indo
  50. nesian Mining Association (IMA).
  51. Turpin, Colin. 1972. Government Contract
  52. London: Penguin Book Ringwood.
  53. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan &
  54. Balai Pustaka. 1995. Kamus Besar
  55. Bahasa Indonesia, (edisi kedua).
  56. Jakarta.
  57. Undang-Undang Nomor44 Prp Tahun 1960
  58. tentang Pertambangan Minyak dan
  59. Gas Bum/(LN. Tahun 1960 Nomor 133).
  60. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967
  61. tentang Penanaman Modal Asing {LH
  62. Tahun 1967 Nomor 1).
  63. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967
  64. tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
  65. Pertambangan (LN Tahun 1967 Nomor
  66. .
  67. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1971
  68. tentang Perusahaan Pertambangan
  69. Minyak dan Gas Bum! Negara (LN
  70. Tahun 1971 Nomor 76).
  71. Keputusan Presiden Nomor 75 Tahun 1996
  72. tentang Peijanjian Karya Pengusahaan
  73. Pertambangan Batubara.