Main Article Content
Abstract
Artikel ini berusaha menjawab bebercpa pertanyaan seputar hubungan dan kesesuaian antara Islam dan modernitas yang terus dimunculkan dan semakin diperdebatkan menyusul tragedi 11 September. Secara khusus, artikel ini mengkaji kembali secara kritis teori "benturan peradaban" (clash of civilizations) dan penerjemahannya ke dalam kampanye pemerintah Amerika Serikat tentang 'perang global melawan teror" (global war on terror). Argumen utama artikel ini adalah bahwa paradigma "benturan peradaban"yang sangat terkait dengan proyek unilateral “perangglobal melawan teror" pimpinan AmerikaSerikat secara konseptual menyesatkan dan secara empiris gagal menjawab persoalan radikalisme dan fundamentalisme Islam. Dikemukakan bahwa ketimbang mengkampanyekan “benturan peradaban” dan menggunakan pendekatan yang unilateral dan militersitik terhadap persoalan-persoalan politik global, perhatian dan energiyang lebih semestinya ditujukan pada upaya untuk menjawab isu isu etis dan keadilan yang muncul dari polarisasi global dalam kekayaan, pendapatan dan kekuasaan.
Article Details
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution (CC-BY-SA) 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work’s authorship and initial publication in this journal.