Main Article Content
Abstract
Tulisan ini berusaha mengelaborasi dinamika dan problematika praktik jurnalistik pada salah satu lembaga penyiaran publik, yakni LPP RRI. Isi telaah didasarkan pada beberapa studi yang penulis lakukan di beberapa stasiun RRI, antara lain di wilayah meliputi Gorontalo, Manokwari, Batam, dan Makassar; termasuk pula beberapa studi serupa oleh Tim Peneliti RRI di kota lain pada tahun 2011-2012. Secara umum, pengakuan eksistensi ijembaga Penyiaran Publik sejak satu dekade silam belum diikuti oleh praktik penyiaran yang independen dan memberi layanan informasi yang optimum untuk masyarakat. Pada tingkat praksis jurnalistik, sekalipun kehadirannya pada kawasan terpencil dan perbatasan siaran RRI masih diminati, praktik jurnalisme penyiaran di kedua lembaga tersebut pada umumnya masih belum mampu menjadi pilihan publik. Permasalahan yang dihadapi berkisar pada rendahnya kualitas implementasi manajemen redaksional, termasuk di dalamnya ketersediaan sumber daya yang memadai; perhatian terhadap infrastruktur, serta pengarusutamaan siaran jurnalistik RRI untuk menjadikannya sebagai institusi pers dan penyiaran yang independen. Sebagai karya hasil observasi dan dokumentasi lapangan, tulisan ini tidak berpretensi melakukan kajian dokumentatif terhadap kinerja karya jurnalistik pada siaran-siaran berita yang dihasilkan oleh radio-radio yang dikaji, melainkan lebih pada problematika kelembagaan dan persoalan lapangan dalam konteks pelaksanaan praktik jurnalisme penyiaran di RRI.
Article Details
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
How to Cite
Hermawan, A. (2017). Problematika Pengembangan Praktik Jurnalisme Lembaga Penyiaran Publik. Jurnal Komunikasi, 10(1), 71–78. https://doi.org/10.20885/komunikasi.vol10.iss1.art7