Main Article Content

Abstract

Legal protection for culture is important because Indonesia has a diversity of cultures which serve as valuable assets. The problems of this study were first, why is the arrangement of Traditional Cultural Expressions in DIY needed in order to provide protection? Second, what is the legal protection of traditional cultural expressions according to UNESCO World Heritage Center? This study aimed to find out about the reasons why the protection for TCE is important and the TCE protection according to UNESCO World Heritage Center. This was a normative legal research using both primary and secondary data. The result of this research concludes that Yogyakarta has carried out efforts to protect and maintain culture because this region has a diversity of cultures so there is a possibility that the ownership of these cultures is claimed by other parties. The local government of Yogyakarta has carried out inventory and documentation efforts, but these efforts are not yet optimal. UNESCO through its World Heritage Center has also performed inventory and documentation on Indonesian cultures. Preventive measures through inventory and documentation are needed to prevent Indonesian cultures from being claimed and exploited without permission by other countries. Until the present time, there are 19 (nineteen) Indonesian cultures that have received UNESCO’s recognition.

Keywords

Traditional cultural expressions inventory and documentation legal protection preventive protection world heritage centre

Article Details

Author Biography

Dyah Permata Budi Asri, Faculty of Law Janabadra University

business law
How to Cite
Budi Asri, D. P. (2018). Perlindungan Hukum Terhadap Kebudayaan Melalui World Heritage Centre UNESCO. Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM, 25(2), 256–276. https://doi.org/10.20885/iustum.vol25.iss2.art3

References

  1. Buku
  2. Badan Penelitian dan Pengembangan HAM Kementerian Hukum dan HAM RI, Perlindungan Kekayaan Intelektual Atas Pengetahuan Tradisional dan Ekpresi Budaya Tradisional Masyarakat Adat, Alumni, Bandung, 2013.
  3. Hadikusuma, Hilman, Pengantar Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung, 1992.
  4. M. Hadjon Phillipus, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, PT. Bina Ilmu, Surabaya, 1987.
  5. Rahardjo, Satjipto, Hukum Dalam Perspektif Sejarah dan Perubahan Sosial, Dalam Pembangunan Hukum Dalam Perspektif Politik Hukum Nasional, Editor Artidjo Alkostar, Rajawali, Jakarta, 1986.
  6. Riswandi, Budi Agus, Syamsudin, Hak Kekayaan Intelektual dan Budaya Hukum, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005.
  7. Saidin OK, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1995.
  8. Sardjono, Agus, Hak Kekayaan Intelektual dan Pengetahuan Tradisional, Alumni, Bandung, 2006.
  9. _______, Membumikan HKI di Indonesia, Nuasa Aulia, Bandung, 2009.
  10. Purba Afrillya,Andrian Krisnawati dan Gazalba Shaleh, TRIP’s-WTO dan Hukum HKI Indonesia, Jakarta; Rineka Cipta, 2005.
  11. Thontowi, Jawahir dan Pranoto Iskandar, Hukum Internasional Kontemporer, PT. Refika Aditama, Bandung, 2006.
  12. Hasil Penelitian/Tugas Akhir
  13. Mauliana, Eriesta, Eksistensi Pendaftaran Ciptaan Ditinjau Dari Undang-undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta (Studi Kasus Putusan No. 02/HAKI/C/2007/PN Niaga Semarang, Tesis, Program Pasca Sarjana Magister Kenotariatan, Universitas Diponegoro 2010.
  14. Jurnal
  15. Asri, D. P. B. “Implementasi Pasal 38 ayat (1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Terhadap Ekspresi Budaya Tradisional Di Kabupaten Sleman”, Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, Vol. 23 No. 4 Oktober 2016.
  16. Asri, D. P. B., “Model Kebijakan Strategis Terhadap Pelestarian Kebudayaan Lokal ‘Merti Code’ Sebagai Aset Daerah Untuk Meningkatkan Sektor Pariwisata Berbasis Budaya”, Jurnal Jarlit, 10, 2017.
  17. P. Tololiu, Angelina, “Perlindungan Hukum Terhadap Kain Bentenan Sebagai Ekspresi Budaya Tradisional Sulawesi Utara” Jurnal Hukum Unsrat, Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi, Vol. II/No. 2/Januari-Maret /2014 Edisi Khusus
  18. Permata, D. ”Perlindungan Dan Pengelolaan Budaya Lokal Di Kota Yogyakarta”, E-Journal Kajian Hukum, 1(1), Fakultas Hukum Universitas Janabadra, 2016.
  19. Roisah, Kholis, “Perlindungan Ekspresi Budaya Tradiosional Dalam Sistem Hukum Hak Kekayaan Intelektual” Jurnal Masalah-masalah Hukum, Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Jilid 43 Nomor 3, Juli 2014.
  20. Makalah/Pidato
  21. Antariksa, Basuki, Peluang dan Tantangan Perlindungan Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional, Makalah yang disampaikan dalam acara Konsinyering Pencatatan Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Indonesia, yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film – Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, di Jakarta, tanggal 7 Oktober 2011.
  22. Peraturan Perundang-undangan
  23. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta
  24. Peraturan Daerah Istimewa DI Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2013 tentang Kewenangan Dalam Urusan Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta
  25. Internet
  26. https://newsplus.antvklik.com/news/kebudayaan-indonesia-diklaim-malaysia/0, diakses tanggal 7 Mei 2018
  27. http://www.pusakaindonesia.org/kekayaan-budaya-indonesia-dan-klaim-negaralain/akses tanggal 28 April 2017
  28. http://kwriu.kemdikbud.go.id/tentang-kami/struktur-organisasi/, diakses tanggal 20 November 2016
  29. http://portal.unesco.org/en/ev.phpURL_ID=13649&URL_DO=DO_TOPIC&URL_SECTION=-471.html, diakses tanggal 20 November 2016
  30. http://www.antarabengkulu.com/berita/19359/lestarikan-warisan-budaya-agar-tak-disanksi-unesco, diakses tanggal 9 Juli 2016
  31. https://bengkulu.antaranews.com/berita/19359/lestarikan-warisan-budaya-agar-tak-disanksi-unesco, diakses tanggal 27 Mei 2018
  32. Malaysia Sudah Tujuh Kali Mengklaim Budaya Indonesia, https://nasional.tempo.co/read/411954/malaysia-sudah-tujuh-kali-mengklaim-budaya-ri, diakses 27 Mei 2018