Main Article Content

Abstract

Land is a basic capital for human’s life. As a basic capital, land has two functions: productive function and non-productive function. The needs of land use often clashed with each other since the amount of land is limited, in other side population grows rapidly. For the sake of development, every state in the world needs land. The development is related to land and needs land. During the practice of development, the program might clashed with the land which right already attributed or the land has already been possessed by person or legal entity. As the strategy to obtain that land, government uses the term of public interest. This research is a comparative research between Indonesia and Malaysia in providing land for public interest. The problem in this research is how the regulation take over the land and the concept of public interest in Indonesia and Malaysia.
The result of the research shows that there is deviation of the meaning of public interest in both state which generates different perception in society related to land providing. Even so, land providing for public interest has already expressed into legislation in both states.

Keywords

Land providing public interest legislation

Article Details

How to Cite
zakie, mukmin. (2017). Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum (Perbandingan antara Malaysia dan Indonesia). Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM, 18, 187–206. Retrieved from https://journal.uii.ac.id/IUSTUM/article/view/7240

References

  1. Daftar Pustaka
  2. Abdurrahman, Masalah Pencabutan Hak-Hak Atas Tanah, Pembebasan Tanah Dan Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Di Indonesia, (Edisi Revisi), PT.Citra Aditya Bakti, Bandung, 1996.
  3. Aziz Hussin, Abdul, Undang-undang Perolehan dan Pengambilan Tanah, Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, 1996.
  4. ______, Undang-undang Tanah Lesen Pendudukan Sementara dan Permit, Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, Ctk. 1, 1996.
  5. B. Ardhiwisastra, Yudha, Imunitas Kedaulatan Negara di Forum Pengadilan Asing , Alumni, Bandung, 1999.
  6. B. Ter Haar, BznTerjemahan Schiller, A.A. & E.A. Hoebel, Adat Law In Indonesia, Bharata, Jakarta, 1962.
  7. Bakri, Muhammad, Hak Menguasai Tanah Oleh Negara (Paradigma Baru Untuk Reformasi Agraria, Citra Media, Ctk.1, Yogyakarta, 2007.
  8. Barlowe, Releigh, Land Resource Economics: The Economics of Real Estate, Prentice-Hall Inc, New Jersey, 1978.
  9. Fuady, Munir, Hukum Bisnis dalam Teori dan Praktik, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999.
  10. Harsono, Boedi, Hukum Agraria Indonesia : Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaannya, jilid 1, edisi revisi, Ctk. ketujuh, Djambatan Jakarta, 1997.
  11. Hermayulis, ‘Penerapan Hukum Pertanahan dan Pengaruhnya Terhadap Hubungan Kekerabatan Pada Sistem Kekerabatan Matrilineal Minangkabau Di Sumatera Barat’, Disertasi, PPS-UI, 1999.
  12. Hussain, Helmi, Akta Pengambilan Tanah 1960 : Suatu Huraian dan Kritikan, Penerbit Universiti Kebangsaan Malaysia, Bangi, 1999.
  13. Mahfud MD., Moh., Membangun Politik Hukum, Menegakkan Konstitusi, LP3ES, Jakarta, 2006.
  14. Mohd. Zain bin Haji Nik Yusof, Nik, ‘Pemilikan Tanah di Bawah Perlembagaan Persekutuan dari Segi Dasar dan Perundangan’, dalam Ahmad Ibrahim, et.al., Perkembangan Undang-Undang Perlembagaan Persekutuan, Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, 1999.
  15. Notonagoro, Politik Hukum dan Pembangunan Agraria di Indonesia, Bina Aksara, Jakarta, 1984.
  16. Oka Mahendra, A.A., Menguak Masalah Hukum, Demokrasi dan Pertanahan, Sinar Harapan, Cetakan Pertama, Jakarta,1996.
  17. Russel, Bertrand, (terjemahan Hasan Basri), Kekuasaan Sebuah Analisis Sosial Baru, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 1988.
  18. Salindeho, John, Masalah Tanah dalam Pembangunan, Sinar Grafika, Jakarta, 1988.
  19. Siwar, Chamhuri ‘Penyusunan Semula Masyarakat Melalui Reformasi Tanah’ dalam ; Isu Ekonomi, Sosial Dan Politik Malaysia : Kumpulan Esei Dewan Masyarakat 1975-1979, Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pelajaran Malaysia, Kuala Lumpur, 1983.
  20. Soejono dan Abdurrahman, Prosedur Pendaftaran Tanah Tentang Hak Milik, Sewa Guna dan Hak Guna Bangunan, Rineka Cipta, Jakarta, 1998.
  21. von Schmid, J.J., Ahli-ahli Pikir Besar tentang Negara dan Hukum, (terjemahan R. Wiratno, D. Dt. Singomangkuto dan Djamadi), PT. Pembangunan, Jakarta, 1958.
  22. Z. Titahelu, Ronald, “Penetapan Asas-Asas Hukum Umum Dalam Penggunaan Tanah Untuk Sebesar-besar Kemakmuran Rakyatâ€, Disertasi, PPS-UNAIR, Surabaya, 1993.
  23. Undang-Undang Dasar 1945
  24. Perlembagaan Persekutuan (Konstitusi Malaysia)
  25. Undang-undang Nomor 5 Tahun 9160 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria
  26. Undang-undang Nomor 20 Tahun 1961, Tentang Pengambilan Hak –Hak Atas Tanah dan Benda-Benda yang Ada di Atasnya.
  27. Akta Pengambilan Tanah 1961
  28. Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2005, tentang Pengadaan Tanah Bagi Perlaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.