Main Article Content

Abstract

COVID-19 merupakan virus yang cukup mematikan, bukan hanya pada tubuh manusia akan tetapi terhadap pertumbuhan ekonomi diantaranya pada sektor pariwisata terutama enam destinasi pariwisata Kota Yogyakarta yaitu Kraton Yogyakarta, Museum Sonobudoyo, Museum Benteng Vredeburg, Gembira Loka, Taman Pintar dan Hotel sekitar kawasan. Destinasi-destinasi tersebut terus mengalami penurunan kunjungan sehingga berimbas terhadap perekonomian sekitar. Oleh karena itu, tujuan dibuatnya laporan magang ini untuk mengetahui pangsa pasar dan pertumbuhan industri mana yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan melalui hasil analisis BCG Matrix. Laporan magang ini menggunakan metode studi kasus kuantitatif dan analisis BCG Matrix, mengambil data sekunder yaitu data kunjungan wisatawan tahun 2019-2020. Adapun hasil dari penilitian ini menunjukkan bahwa hotel berada pada posisi pasar Star, karena memiliki market share terbesar dengan jumlah 60%, dan market growth yaitu sebesar -93,26%. Sedangkan untuk Kraton Yogyakarta, Gembiraloka, Taman Pintar, Museum Benteng Vredeburg, dan Museum Sonobudoyo berada diposisi Dog, hal tersebut dikarenakan adanya pandemi COVID-19 sehingga mengalami penurunan market growth yang cukup tajam. Hasil penilitian ini diharapkan dapat membantu pihak penerima magang yaitu Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta dalam mengembangkan dan meningkatkan destinasi pariwisata melalui pemasaran.

Keywords

BCG matrix destination development market share market growth

Article Details

How to Cite
Salsabila, J. A., & Abdurrahman, A. (2022). Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata Kota Yogyakarta Berdasarkan Pendekatan Boston Consulting Group (BCG) Selama Masa Pandemi COVID-19. Selekta Manajemen: Jurnal Mahasiswa Bisnis & Manajemen, 1(3), 249–259. Retrieved from https://journal.uii.ac.id/selma/article/view/25260

References

Read More