Main Article Content

Abstract

Dalam era revolusi industri 4.0 ini menjadikan media sosial sebagai sarana yang populer untuk melakukan kegiatan jual beli. Banyak perusahaan menggunakan influencer untuk meningkatkan engagement produk yang mereka jual. Fenomena media sosial influencer ini memberikan pengaruh yang besar terhadap pola konsumsi masyarakat khususnya generasi milenial, serta juga meningkatkan awareness produk kepada masyarakat luas. Hal ini juga diterapkan oleh Perusahaan JavaMifi yang menggunakan influencer untuk meningkatkan engagement mereka. JavaMifi merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa layanan teknologi dan informasi yang berfokus dalam penyediaan jaringan internet portable untuk travelling ke luar negeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh influencer terhadap minat beli konsumen dan strategi yang digunakan untuk memperluas pasar dengan menggunakan influencer pada Perusahaan JavaMifi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode observasi aksi partisipasi sebagai internship di perusahaan dan wawancara. Penulis menggunakan analisis marketing mix (bauran pemasaran). Hasil laporan magang ini menunjukkan bahwa dengan strategi influencer marketing tersebut dapat meningkatkan interaksi, engagement, followers, viewers dengan audience secara luas pada media sosial Instagram JavaMifi, melalui konten foto atau video yang dibuat influencer mengundang banyak konsumen untuk mengikuti apa yang dipakainya sehingga hal tersebut dapat memicu meningkatkan minat beli konsumen.

Keywords

influencer media sosial influencer marketing minat beli konsumen influencer media sosial influencer marketing minat beli konsumen

Article Details

How to Cite
Wardah, F., & Albari. (2023). Analisis Pengaruh Influencer terhadap Minat Beli Konsumen pada Perusahaan JavaMifi. Selekta Manajemen: Jurnal Mahasiswa Bisnis & Manajemen, 2(3), 188–205. Retrieved from https://journal.uii.ac.id/selma/article/view/30137

References

  1. Agustin, N. dan Amron (2022) “Pengaruh Influencer Marketing dan Persepsi Harga terhadap Minat Beli Skincare pada Tiktok Shop,” Kinerja, 5(1), hal. 49–61. Tersedia pada: https://doi.org/10.34005/kinerja.v5i01.2243.
  2. Alma, B. (2014) Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa. Revisi. Bandung: Alfabeta.
  3. Arianto, B. (2021) “Dampak Media Sosial bagi Perubahan Perilaku Generasi Muda di Masa Pandemi Covid-19,” Journal of Social Politics and Governance, 3(2), hal. 118–132. Tersedia pada: https://doi.org/10.24076/JSPG.2021v3i2.659.
  4. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) (2023) Survei APJII Pengguna Internet di Indonesia Tembus 215 Juta Orang, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Tersedia pada: https://apjii.or.id/berita/d/survei-apjii-pengguna-internet-di-indonesia-tembus-215-juta-orang (Diakses: 25 Juli 2023).
  5. Bakti, U., Hairudin dan Alie, M.S. (2020) “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Produk dan Harga terhadap Minat Beli pada Toko Online Lazada di Bandar Lampung,” Jurnal Ekonomi, 22(1), hal. 101–118. Tersedia pada: https://ejournal.borobudur.ac.id/index.php/1/article/view/633.
  6. Brown, D. dan Hayes, N. (2008) Influencer Marketing: Who Really Influences Your Customers? Amsterdam: Elsevier/Butterworth-Heinemann.
  7. Bruns, I. (2018) ‘Perceived Authenticity’ and ‘Trust’ in Social Media driven Influencer Marketing and their influence on intentions-to-buy of 18-24-year-olds in Ireland. Dublin Business School. Tersedia pada: https://esource.dbs.ie/handle/10788/3536.
  8. Dogra, K. (2019) The Impact of Influencer Marketing on Brand Loyalty Towards Luxury Cosmetics Brands: Comparison of Generation Z and Millennial. Modul University Vienna. Tersedia pada: https://www.modul.ac.at/uploads/files/Theses/Master/Grad_2019/Karina_Dogra_thesis.pdf.
  9. Edelman (2018) 2018 Edelman Trust Barometer Global Report. New York. Tersedia pada: https://www.edelman.com/sites/g/files/aatuss191/files/2018-10/2018_Edelman_Trust_Barometer_Global_Report_FEB.pdf.
  10. Firmansyah, A. (2019) PEMASARAN (Dasar dan Konsep). Diedit oleh Qiara Media. Surabaya: CV. Penerbit Qiara Media.
  11. Hariyanti, N.T. dan Wirapraja, A. (2018) “Pengaruh Influencer Marketing Sebagai Strategi Pemasaran Digital Era Moderen (Sebuah Studi Literatur),” Jurnal Eksekutif, 15(1), hal. 133–146. Tersedia pada: https://jurnal.ibmt.ac.id/index.php/jeksekutif/article/view/172.
  12. Herviani, V., Hadi, P. dan Nobelson (2020) “Analisis Pengaruh Brand Trust, E-WOM, dan Social Media Influencer terhadap Keputusan Pembelian Lipstik Pixy,” in Prosiding Biema. Jakarta: Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, hal. 1351–1363. Tersedia pada: https://conference.upnvj.ac.id/index.php/biema/article/view/930.
  13. Hutabarat, J.R. (2020) Pengaruh Influencer Marketing pada Produk Eiger sebagai Strategi Pemasaran Era Modern terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Mahasiswa di Kecamatan Medan Timur). Universitas HKBP Nommensen. Tersedia pada: http://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/4256.
  14. Javas Wireless Indonesia (2023) JavaMifi Home, JavaMifi. Tersedia pada: https://www.javamifi.com/ (Diakses: 25 Juli 2023).
  15. Kádeková, Z. dan Holienčinová, M. (2018) “Influencer marketing as a modern phenomenon creating a new frontier of virtual opportunities,” Communication Today, 9(2), hal. 90–105. Tersedia pada: https://www.ceeol.com/search/article-detail?id=715881.
  16. Kriyantono, R. (2021) Teknik Praktis Riset Komunikasi Kuantitatif dan Kualitatif: Disertai Contoh Praktis Skripsi, Tesis, dan Disertasi Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. 2 ed. Jakarta: Prenadamedia Group.
  17. Lengkawati, A.S. dan Saputra, T.Q. (2021) “Pengaruh Influencer Marketing terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Elzatta Hijab Garut),” Prismakom, 18(1), hal. 33–38. Tersedia pada: http://www.jurnal.stieyasaanggana.ac.id/index.php/yasaanggana/article/download/69/41.
  18. Marwick, A.E. (2013) Status Update: Celebrity, Publicity, and Branding in the Social Media Age. New Haven: Yale University Press.
  19. Nasrullah, R. (2017) Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi. Diedit oleh N.S. Nurbaya. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
  20. Priansa, D.J. (2017) Komunikasi Pemasaran Terpadu Pada Era Media Sosial. Bandung: Pustaka Setia.
  21. Rizaty, M.A. (2023) Transaksi e-Commerce RI Tak Capai Target pada 2022, DataIndonesia.id. Diedit oleh D. Bayu. Tersedia pada: https://dataindonesia.id/digital/detail/transaksi-ecommerce-ri-tak-capai-target-pada-2022 (Diakses: 25 Juli 2023).
  22. Rossiter, J.R., Percy, L. dan Bergkvist, L. (2018) Marketing Communications: Objectives, Strategy, Tactics. Diedit oleh M. Waters dan J. Kaur. London: SAGE Publications Ltd.
  23. Smith, D.R. (2017) “The tragedy of self in digitised popular culture: the existential consequences of digital fame on YouTube,” Qualitative Research, 17(6), hal. 699–714. Tersedia pada: https://doi.org/10.1177/1468794117700709.
  24. Stevina, E. dan Brahmana, R.K.M.R. (2015) “Pengaruh Brand Identity terhadap Purchase Intention melalui Trust di Ud. Makin Hasil Jember,” Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, 3(1), hal. 1–8. Tersedia pada: https://publication.petra.ac.id/index.php/manajemen-pemasaran/article/view/3359.
  25. Sudha, M. dan Sheena, K. (2017) “Impact of Influencers in Consumer Decision Process: the Fashion Industry,” SCMS Journal of Indian Management, 14(3), hal. 14–30. Tersedia pada: https://www.scms.edu.in/uploads/journal/articles/article_12.pdf.
  26. Sugiyono (2016) Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta Bandung.
  27. Veirman, M. De, Cauberghe, V. dan Hudders, L. (2017) “Marketing through Instagram influencers: the impact of number of followers and product divergence on brand attitude,” International Journal of Advertising, 36(5), hal. 798–828. Tersedia pada: https://doi.org/10.1080/02650487.2017.1348035.
  28. Warnadi dan Triyono, A. (2019) Manajemen Pemasaran. Diedit oleh I. Astarina. Yogyakarta: Deepublish.

Most read articles by the same author(s)